Terminal Gas Terapung Lampung
Serap Kargo Kelima dari Tangguh
08 Sep 2016,
13:18 WIB
FSRU PGN
Lampung menerima Kargo LNG kedua dari Kilang LNG Tangguh, di Pantai Labuan
Maringgai, Lampung, Senin (25/4). FSRU PGN Lampung juga disiapkan untuk
mendukung pasokan energi bagi program listrik 35 ribu MW. (Istimewa)
Liputan6.com,
Jakarta - Fasilitas
terminal pengolahan gas terapung atau Floating Storage and
Regasification (FSRU) Lampung telah menyerap kargo kelima gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dari Kilang Tangguh, Papua.
Direktur
Utama PGN LNG Indonesia Mugiono mengatakan, proses bongkar muat LNG kargo
kelima dengan kapasitas mencapai 137.700 meter kubik, pada FSRU yang dikelola
anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tersebut telah
selesai.
"PGN telah
menyelesaikan loading cargo LNG kelima dari delapan kargo LNG yang
dialokasikan dari Kilang Tangguh tahun ini," kata Mugiono, di Jakarta,
Kamis (8/9/2016).
Kargo LNG
kelima ini telah dikirim dari Kilang LNG Tangguh Papua menggunakan kapal
Tangguh Towuti dan telah sampai pada 4 September lalu. Sebelum disalurkan,
LNG tersebut melalui proses pengubahan dalam bentuk cair ke gas (regasifikasi).
Dari FSRU
Lampung gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut menuju stasiun penerima
di Labuan Maringgai yang terhubung dengan pipa South Sumatera West Java (SSWJ),
sehingga gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian
Barat dan Sumatera bagian Selatan.
Direktur PGN
Danny Praditya menambahkan, PGN akan memaksimalkan keberadaan FSRU Lampung untuk memperkuat pasokan gas bumi
ke pengguna gas di dalam negeri, serta mendukung penyerapan produksi gas dan
mengurangi impor gas bumi Indonesia.
"Hingga
saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia.
Pelanggan PGN tersebar mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau,
Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua," terang Danny.
Gas bumi PGN
saat ini mengalir ke lebih dari 116.600 pelanggan rumah tangga. Selain itu,
1.900 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta
1.580 industri berskala besar dan pembangkit listrik.
PGN juga
menyalurkan gas bumi untuk transportasi, saat ini PGN telah mengoperasikan 7
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), mensuplai gas untuk 8 SPBG
mitra, dan mengoperasikan 5 Mobile Refueling Unit (MRU).
"PGN akan terus membangun jaringan
infrastruktur gas bumi, agar produksi gas nasional yang cukup besar mampu
terserap lebih banyak ke dalam negeri," tutur Danny.
Seperti
diketahui, infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun dan dioperasikan PGN
hingga saat ini mencapai lebih dari 7.200 km. Jumlah tersebut setara dengan 76
persen total pipa gas hilir yang ada di seluruh Indonesia. (Pew/Gdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar